Diklat Wawasan Kebhinekaan Global yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Malang pada Hari Sabtu, Tanggal 08 Juli 2023 secara daring.
Kegiatan ini merupakan penanaman karakter Kebinekaan Global bagi peserta PPG dalam Jabatan Tahun 2023 baik dariProgdi Matematika dan PJOK. Selain untuk menanamkan karakter Kebinekaan Global bagi peserta PPG tujuannya adalah lulusan PPG UM mampu menciptakan generasi muda bangsa yang bewawasan kebhinekaan global.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh UM ini diisi oleh 2 narasuber pada bidangnya yaitu Ibu Dr. Zihan Novita Sari, M.Pd. dan Bapak Rama Kurniawan, S.Pd., M.Pd.
Dengan kegiatan ini diharapkan para peserta PPG UM mampu menjadi guru yang dapat meneladani filosofi Ki Hajar Dewantara, membawa praktik-praktik baiknya di kelas-kelas kepada para peserta didik di kelas dengan menciptakan kelas yang nyaman, aman, menyenaknan, dan damai melalui wujud kebhinekaan global.
Kebinekaan Global adalah toleransi terhadap perbedaan dan berproses untuk menjadi peserta didik yang saling membantu, beradab, santun, dan cerdas. Kegiatan ini terdiri dari 5 topik yang menjadi bahan ulasan, mulai dari topik 1 (Dunia yang Berwarna), topik 2 (Indonesia yang Harmoni), topik 3 (Damai Dimulai dari Diri), topik 4 (Sekolahku Bhineka), dan topik 5 (Sekolahku yang Damai).
Kebhinekaan Global “Dunia yang Berwarna”
Pada topik ini menjelaskan mengenai hakikat dari keberagaman, keberagaman menjadi salah satu identitas suatu bangsa yang membedakannya dari bangsa lain. Keberagaman menjadikan interaksi di dalam masyarakat berjalan dinamis. Keberagaman menjadikan hidup sebuah bangsa jauh lebih berwarna apabila dibarengi dengan toleransi.
Kebhinekaan Indonesia “Indonesia yang Harmoni”
Bangsa indonesia yang harmoni menjalankan kehidupan berdampingan dengan segala perbedaan mereka dengan sebuah keselarasan hidup bertoleransi. Sebagai warga negara yang baik harus menjaga negara ini agar terhindar dari konflik yang negatif. Bangsa indonesia yang harmoni menjalankan kehidupan berdampingan dengan segala perbedaan mereka dengan sebuah keselarasan hidup bertoleransi.
Berdamai dengan Diri “Damai DiMulai dari Diri”
Manusia sebagai pribadi manusia diharapkan mampu menghargai diri sendiri, menghargai keberagaman yang ada agar dapat hidup dalam lingkungan masyarakat dengan baik. Kedamaian harus dimulai dari hati kita masing-masing. Memulai dari diri kita sendiri untuk mewujudkan perdamaian dan keadilan di luar sana. Jika kita gagal dengan diri kita sendiri maka di luar pastilah akan tercipta ketidakadilan dari segi kebhinekaan. Dimulai dari diri sendiri untuk terciptanya kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, bernegara yang harmonis, damai, toleran, merdeka dan sejahtera.
Keberagaman di Sekolah “Sekolah yang Bhineka”
Membuka dan memperbanyak berjumpa dengan keragaman melalui pembelajaran merupakan cara menanamkan sikap toleransi kepada peserta didik. Semua sekolah pasti memiliki keragaman yang dimiliki sekolah masing-masing. Dari segala kebhinekaan yang dimiliki kelas/sekolah akan menanamkan sikap toleransi.
Penerapan pembelajaran di sekolah dan kelas melalui ragam kegiatan kebhinekaan mulai dari olahraga, permainan, seni, budaya, dan agama.
Selain itu kegiatan yang lebih ke arah media komunikasi visual akan menarik anak untuk minat mengikuti kegiatan yang akan menanamkan sikap toleransi. Budaya positif sekolah dan budaya kelas merupakan implementasi toleransi di sekolah.
Guru yang mengajar dikelas mampu menciptakan suasana nyaman yang akan membuat peserta didik merasa aman dan damai. Kegiatan pembelajaran dijalankan diselipkan nilai toleransi dan nilai-nilai perdamaian. Mulai dari situ peserta didik akan merasakan pembelajaran yang menyenangkan dan membahagiakan.
Selain itu dukungan dari sekolah dengan kebijakan sekolah untuk membentuk sekolah damai, menciptakan lingkungan sekolah yang ramah anak sehingga membentuk lingkungan sekolah yang damai.
Menuju Sekolah Damai “Sekolahku yang Damai”
Sekolah merupakan wadah bagi penerus bangsa untuk tumbuh dan berkembang untuk belajar dengan menanamkan karakter positif pada peserta didik, sehingga sekolah mampu menciptakan generasi yang berwawasan global.
Menjadi manusia yang menjunjung tinggi berbagai aspek perdamaian dalam setiap laku hidupnya merupakan tujuan dari sekolah yang menjunjung tinggi nilai perdamaian. Sekolah damai adalah sekolah aman, menyenakan, dan menciptakan budaya damai.
Hal ini harus mendapat dukungan yang berupa kebijakan, interaksi, promisi, sarana, dan pratisipasi dari peserta didik, guru, pemangku kebijakan, orang tua, dan masyarakat sekitar.
Ditulis oleh : Fitriani Dyah Ujiastuti, S.Pd – Guru Matematika SMA N 1 Kradenan
Kelas Matematika 003PPG Daljab Kategori 1 Gelombang 1 Kemdikbud Tahun 2023 Universitas Negeri Malang