Skip to content

Pramuka

IDENTITAS GERAKAN PRAMUKA SMA N 1 KRADENAN

  1. Nomor Gugus Depan pa/pi : 10-059/10-064
  2. Tanggal berdiri(pa/pi) : 24 September 1986
  3. Jenjang pembinaan : Penegak
  4. Alamat Gugus Depan/Pangkalan :
    • Nama sekolah/madrasah : SMA N 1 Kradenan
    • Alamat : Jalan Honggokusuman No. 19
    • Desa/Kelurahan/Kecamatan : Kuwu
    • Kabupaten/kota : Grobogan
    • No. telpon/faksimile :
    • Alamat surat elektronik : pradagamadiensmansakra@gmail.com
    • Situs web (website) :
    • Akun Media Sosial :
      • Facebook : Pradagamadien Smansakra
      • IG : pradagamadien
      • Youtube : PRADAGAMADIEN SMANSAKRA
  1. Nama Ka Mabigus : Denny Rachmadi, S.Pd, M.Pd
  2. Ketua Gugus Depan :
    • Putra : Candra Kusuma Nurrahman, S.Pd
    • Putri : Fitriani Dyah Ujiastuti, S.Pd
  3. Keanggotaan :
    • Anggota Muda :
      • Penegak : 1056
        • Calon : 958
        • Bantara : 66
        • Laksana : 28
        • Garuda : 4
      • Jumlah Sangga : 258
    • Anggota Dewasa : 20
      • Belum Kursus : 5
      • KMD : 8
      • KML : 5
      • KPD : 2

GAJAH MADA

Filosofi

Gajah Mada merupakan salah satu tokoh besar pada zaman kerajaan Majapahit. Menurut berbagai kitab dari zaman Jawa Kuno, beliau menjabat sebagai Patih (Menteri Besar), kemudian Mahapatih (Perdana Menteri) yang mengantarkan Majapahit ke puncak kejayaannya. Beliau dianggap sebagai salah satu pahlawan penting dan merupakan simbol nasionalisme. Beliau terkenal dengan sumpahnya, yaitu Sumpah Palapa, yang menyatakan bahwa beliau tidak akan memakan palapa sebelum berhasil menyatukan Nusantara.

Pada waktu pengangkatannya, ia mengucapkan Sumpah Palapa, sebagaimana tercatat dalam kitab Pararaton sebagai berikut :

“Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayunan muktipalapa, Sira Gajah Mada: Lamunhuwuskalah nusantara ing sunamukti palapa, lamunkalah ring Gurun, ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompu, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ing sunamukti palapa”

Arti :

Gajah Mada sang Mahapatih tak akan menikmati palapa, Gajah Mada berkata, “Selama aku belu menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa. Sebelum aku menaklukkan pulau Gurun, Pulau Seram, Tanjungpura, Pulau Haru, Pahang, Dompu, Pulau Bali, Sunda, Palembang, dan Tumasik, aku takkan mencicipi palapa”.

Jadi, maksud dari Gerakan Pramuka Pangkalan SMA Negeri 1 Kradenan memilih Gajah Mada sebagai nama Ambalan dengan harapan setiap Anggota Gerakan Pramuka Putra Pangkalan SMA Negeri 1 Kradenan memiliki jiwa setangguh dan sesederhana Patih Gajah Mada.

Selain itu, Patih Gajah Mada merupakan simbol pemimpin yang serba bisa. Menjadi seorang pemimpin yang kreatif, inisiatif, rendah hati, memiliki tujuan hidup yang tinggi, dan yang terpenting menanamkan jiwa Ikhlas Bhakti Bina Bangsa, Berbudi Bawa Laksana adalah suatu tahap dalam perjuangan.

Kaitannya dengan Anggota Gerakan Pramuka, bahwa pada dasarnya setiap orsng adalah pemimpin, dengan harapan mampu memimpin dirinya sendiri dan orang lain untuk menjadi lebih baik.

Makna Kibaran Cita

Kibaran cita diambil dari dua kata yaitu kibaran dan cita.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kibaran berarti bendera dan cita berarti harapan, sehingga dapat disimpulkan bahwa arti dari kibaran cita adalah bendera yang menjadi simbol harapan.

Simbol yang dimaksud adalah:

  • Bentuk Segilima melambangkan Pancasila.
  • Warna Hitam melambangkan kekekalan.
  • Warna Putih melambangkan kesucian.
  • Warna Merah melambangkan keberanian dan kobaran api semangat anggota ambalan dalam memajukan kegiatan pramuka.
  • Warna Kuning melambangkan kejayaan.
  • Dua Tunas Kelapa melambangkan satuan Putra dan Putri terpisah.
  • Ambalan Kradenan bermaksud berada diwilayah Kradenan.
  • Gajah Mada dalam pita bertali adalah nama Ambalan Gajah Mada.
  • Satu Bintang melambangkan Ketuhanan.
  • Tiga Bintang melambangkan Tri Satya.
  • Roda bermaksud bahwa kepemimimpinan dewan ambalan selalu berganti.
  • Rantai melambangkan Kesatuan.
  • Padi dan Kapas melambangkan Kesejahteraan.
  • Genggaman tangan melambangkan Sumpah Palapa Patih Gajah Mada.
  • Gada melambangkan senjata Patih Gajah Mada.
  • 10-059 bermaksud nama Gudep Ambalan.
  • Jumlah Kapas 9 buah berarti bulan ulang tahun ambalan Gajah Mada.

Pusaka Adat

Pada golongan penegak setiap Ambalan memiliki pusaka adat  berupa senjata khas, ataupun benda yang menjadi ciri khas dari sosok Pahlawan Nasional.

Ambalan Gajah Mada Pangkalan SMA Negeri 1 Kradenan memilih Keris, yang dijadikan Pusaka Adat Ambalan Gajah Mada. Keris tersebut melambangkan kemakmuran dan kewibawaan yang mempunyai semangat tersendiri dari Patih Gajah Mada.

CUT NYAK DIEN

Filosofi

Cut Nyak Dien merupakan Pahlawan Nasional Wanita di Indonesia yang berasal dari Aceh. Cut Nyak Dien lahir di Lampadang, kerajaan Aceh, pada tahun 1848. Beliau berjuang melawan penjajah Belanda pada masa perang Aceh. Perang pertama (1873-1874), yang dipimpin oleh Panglima Polim dan Sultan Machmuch Syah dari pihak Indonesia, sedangkan Belanda dipimpin Kohler.

Saat itu Belanda mengirim 3.198 prajurit. Kemudian pada tanggal 18 April 1873, Belanda mendarat di Pantai Ceureuman di bawah pimpinan kohler, dan langsung bisa menguasai Masjid Raya Baiturrahman serta membakarnya, Cut Nyak Dien yang melihat hal ini berteriak:

“Lihatlah wahai orang-orang Aceh! Tempat ibadah kita dirusak! Mereka telah mencorengkan nama Allah! Sampai kapan kita begini?Sampai kapan kita akan menjadi budak Belanda?”

Menyebabkan Cut Nyak Dien sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda.

Maksud dan Tujuan pangkalan SMA Negeri 1 Kradenan memilih Cut Nyak Dien sebagai nama Ambalan adalah karena Cut Nyak Dien merupakan sosok wanita yang cerdas, dalam hal ini dibuktikan dengan gagasan ide bersama suaminya yaitu taktik untuk berperang melawan Belanda.

Pangkalan SMA Negeri 1 Kradenan menginginkan adanya Cut Nyak Dien-Cut Nyak Dien muda yang memiliki pikiran cerdas, berkembang, dan matang yang melalui pertimbangan-pertimbangan logis bukan hanya berdasarkan pada perasaan belaka saja seperti kebanyakan para wanita.

Makna Kibaran Cita

Kibaran cita diambil dari dua kata yaitu kibaran dan cita.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kibaran berarti bendera dan cita berarti harapan, sehingga dapat disimpulkan bahwa arti dari kibaran cita adalah bendera yang menjadi simbol harapan.

Simbol yang dimaksud adalah:

kibaran cita cut nyak dien
  • Bentuk segilima yang melambangkan Pancasila.
  • Warna hitam melambangkan kekekalan.
  • Merah Putih melambangkan Gerakan Pramuka yang berdiri di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • Warna Merah melambangkan keberanian dan kobaran api semangat anggota ambalan dalam memajukan kegiatan pramuka.
  • Warna putih melambangkan kesucian.
  • Warna Kuning melambangkan kejayaan.
  • Selendang biru melambangkan warna samudra yang luas sehingga melambangkan pembangunan.
  • Dua Tunas Kelapa melambangkan Gerakan Pramuka satuan Putra dan Putri terpisah.
  • Tiga bintang melambangkan Tri Satya.
  • Ambalan Kradenan berarti ambalan berada di wilayah Kwarran Kradenan.
  • 10-064 adalah nomor gudep ambalan.
  • Bunga melati melambangkan harapan mengharumkan nama ambalan.
  • Sepuluh jilatan api melambangkan Dasa Darma.
  • Rencong adalah senjata Cut Nyak Dien.
  • Rantai melambangkan persatuan.
  • Cut Nyak Dien melambangkan teladan yang harus kita tiru sebagai identitas Ambalan.

Pusaka Adat

Pada golongan penegak setiap Ambalan memiliki pusaka adat  berupa senjata khas, ataupun benda yang menjadi ciri khas dari sosok Pahlawan Nasional.

Ambalan Cut Nyak Dien Pangkalan SMA N 1 Kradenan memilih Pusaka Adat berupa Selendang.

Sehingga Ambalan Cut Nyak Dien Pangkalan SMA N 1 Kradenan mampu memiliki ketegaran, keberanian, ketegasan dan kepahlawanan dari seorang wanita yang dalam hal ini dicontohkan dari sosok Cut Nyak Dien.